Sabtu, 28 Januari 2012

TEATER SAKATA - PADANGPANJANG - SUMATERA BARAT


Teater Sakata merupakan organisasi (nirlaba) yang berkhikmat di bidang seni teater. Didirikan di padangpanjang, organisasi ini merupakan wadah bagi penggalian (exploration) terhadap potensi-potensi komunikasi visual artistik seni teater, baik dalam ranah penyutradaaan (directing), pemeranan (acting) maupun Penataan artistik (art directing). Sasaran kreativitas diorientasikan pada ditemukan suatu  bentuk komunikasi yang efektif dengan publik penikmat.  Komunikasi efektif tersebut diwujudkan sebagai bentuk kongkrit bagi pembelajaran dan pengalaman kemanusiaan.

Merefleksikan karakter organisasi Teater di atas, maka Sakata juga memiliki komitmen untuk memfasilitasi dan menyelenggarakan workshop serta eksplorasi artistik, di wilayah keaktoran dan penyutradaraan. Lebih jauh, hal tersebut di wujudkan dalam bentuk penyelenggaraan diskusi teater, seminar teater yang pada dasarnya ditujukan untuk kebutuhan  pengayaan internal. Namun demikian, Teater Sakata tidak menutup diri untuk melibatkan organisasi lain, untuk mengambil keberpihakan dan turut berperan serta dalam berbagai diskusi seni dan peristiwa budaya lainnya.


PANGGUNG 2011-2000

2011:  Teater “Matrilini” Karya Wisran Hadi. Sutradara Fani Dilasari & Enrico Alamo. 12 Nopember 2011, Taman Budaya Padang.

Teater “Bunga Di Comberan” Karya Edy Suisno. Sutradara Tya Setiawati. 6 - 7 Oktober 2011, Studio Teater TIM. Jakarta. 10 Oktober 2011, Gd. Societet Military, Yogyakarta. 13 Oktober 2011, Gd. Sunan Ambu STSI Bandung

Teater “Dongeng Mande Dari Bukit Tui “ karya/Sutradara: Tya
Setiawati. 29 Juni 2011, Teater Arena ISI Padangpanjang dan
26 Juli 2011, Taman Budaya Provinsi Lampung.
Monolog DEMOKRASI karya Putu Wijaya. 8 Februari 2011,
Lanjong Art Festival, Tenggarong, Kutai. Kalimantan Timur.
2010: Monolog Demokrasi karya Putu Wijaya. Aktris, Tya Setiawati,
6 Oktober 2010, Teater Arena Taman Budaya Surakarata, Solo.
Teater 3 Perempuan karya Fia Suswati. Sutradara, Tya
Setiawati, Goethe Institut Jakarta, 15 April 2010.
2009: Hibah Emowering Women Artists (EWA) Yayasan Kelola
Teater Ibunda karya, Teguh karya. Sutradara, Tya Setiawati
12-13 Desember 2009, Auditorium Boestanoel Arifin Adam,
Padangpanjang.
Teater 3 Perempuan karya Fia Suswati. Sutradara, Tya
Setiawati 16 April 2009, Padangpanjang. 25 April 2009 Taman
Budaya Lampung, 2 Mei 2009, Teater Garasi Yogyakarta. 4 Mei
2009, Taman Budaya Surakarta, Solo. 6 Mei 2009 Aula IKIP
PGRI Semarang. 12 Juni 2009, Taman Budaya Provinsi Riau,
Pekanbaru.
2008: Hibah Empowering Women Artists (EWA) Yayasan Kelola
Teater Tsunami-tsunami karya Julie Janson(Australia),
Sutradara,Tya Setiawati, 18 Juli 2008 Taman Budaya Provinsi
Sumatera Barat, Padang dan 25 Juli 2008 Taman Budaya
Provinsi Riau, Pekanbaru.
2007: Monolog Black Jack karya Benny Yohanes. Aktor, Saaduddin
Festival Monolog Teater Se-Sumatera, Taman Budaya Provinsi
Riau, Pekanbaru,7-9 September 2007.
Hibah Empowering Women Artists (EWA) Yayasan Kelola
Teater Ketika Sel Dan Tulang Bekerja karya/sutradara, Tya
Setiawati. 24-25 Juli 2007, GP. Hoerijah Adam, STSI
Padangpanjang.
2006: Hibah Seni Kategori Inovasi Yayasan Kelola
Teater Dekonstruksi Perawan karya/sutradara: Tya
Setiawati. GP. Hoeriah Adam, STSI Padangpanjang 16
Desember 2006. Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat,
Padang, 21 Desember 2006.
Women Playwrights Internasional Conference (WPIC)
Teater Bumi Perempuan karya/sutradara: Tya Setiawati.
Graha Bhakti Budaya, Jakarta, 21 Nopember 2006.
Teater Dekonstruksi Perawan karya/Sutradara: Tya Setiawati.
                         iven Pekan Apresiasi Teater(PAT II) 26 Mei 2006,GP.Hoerijah
 Adam Padangpanjang.
2005: Monolog “Gol” Karya Dadi Reza Pujuadi, aktris, Tya Setiawati,
Studio Teater. Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 3 Agustus 2005
Drama Jangan Biarkan Pagi Datang karya,Tennese Williams.
Sutradara, Tya Setiawati. Teater Arena STSI Padangpanjang.
8 Juli 2005.
3 Monolog Budaya Anti Korupsi:
GOL” karya Dadi Reza Pujiadi, aktris, Tya Setiawati
“Jimat Tikus” karya Rozakky, aktor, Saaduddin
“TaK Ada Hari Sabtu sampai Minggu hanya Siang dan
Malam” karya, Wayan Sunarta. Aktris, Cut Rosa. 8-9 Pebruari
2005. “TaK Ada Hari Sabtu sampai Minggu hanya Siang
dan Malam” karya, Wayan Sunarta. Aktor, Dede Prama Yoza,
Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Padang 8-9 Pebruari 2005
Drama Suara-Suara Mati karya: Manuel Van Logem.
Sutradara, Tya Setiawati, Auditiorium STSI Padangpanjang,
4 Pebruari 2005.
2004: Drama Eksistensialis Pelajaran karya Eugene Ionesco,
Sutradara, Tya Setiawati, Taman Budaya Padang, 26 Juni 2004.
Teater Cendra Mata karya Wisran Hadi, sutradara, Dede Prama
Yoza, Pasar Seni Riau, Pekanbaru 10 April 2004.

2003: Drama Absurd Menunggu Godot Karya Samuel Beckett.
Sutradara, Enrico Alamo. GP. Hoerijah Adam Padangpanjang, 25
Juni 2003.
2002: Drama Realis Jam Dinding Yang Berdetak karya N.Riantiarno
Teater Arena STSI Padangpanjang 24-25 September 2002.
2001: Teater Lebih Baik Daripada Ataupun(Maschine Hamlet)
karya,Heinner Muller, sutradara, Enrico Alamo, 10 Agustus 2001.
Studio Teater STSI Padangpanjang.
Teater Babi Babu (The Maid) karya Jean Genet. Sutradara, Tya
Setiawati, Auditorium Boestanoel Arifin Adam Padangpanjang
28-29 Juni 2001.
Drama Pinangan karya Anton P Chekov, sutradara Enrico Alamo,
Festival kesenian Dewan Kesenian Sumatera Barat, Auditorium
Boestanoel Arifin Adam 9 Pebruari 2001.
2000: Drama Pinangan karya Anton P Chekov, sutradara Enrico Alamo,
GP.Hoerijah Adam, 27-28 Juni 2000.
Teater Klasik Antigone karya Sophokles, sutradara, Enrico Alamo.
Auditorium Boestanoel Arifin Adam Padangpanjang, 30 Januari
2000


WORKSHOP, SEMINAR DAN LOKAKARYA

2011: Lokakarya Penulisan dan Tafsir lakon “Panggung Perempuan
Se- Sumatera, Kala Sumatera II”, 22-27 Maret 2011. Taman Budaya
Provinsi Lampung.
Lokakarya Penyutradaraan “Panggung perempuan Se-Sumatera,
Kala Sumatera II”, 2-7 April 2011. di Taman Budaya Provinsi
Lampung.
2010: Workshop dan seminar Cultural Performance in Post-New Order,
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta, 28 Juni -1 Juli 2010.
            2010: Simposium Seni Pertunjukan Indonesia, Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta, 2010.
    2008: Workshop Akting Teater dan Tata Rias  Seni Pertunjukan Teater 
Sakata 2008, 16-18 April 2008 di Lobby Hoerijah Adam dan Black Box 
STSI Padangpanjang.
Nara Sumber: Hendri Jb S,Sn.,M.Hum (Dosen Teater ISI
   Padangpanjang). Dra. Riswani,M.Sn(Dosen Tari ISI
   Padangpanjang) Sherly Novalinda,S.Sn(Dosen Televisi
   ISI Padangpanjang). Saaduddin,S.Sn (Aktor Teater
   Sakata)Tya Setiawati (Direktur Artistik Teater Sakata)

2007: Workshop bersama, Teater Sakata Padangpanjang-Yayasan Kelola
Proyek Empowering Woment Artists (EWA) 2007.
16-18 April 2007 di Minangkabau Village, Padangpanjang.
Nara Sumber: Mella Jaarsma (Rumah Seni Cemeti Yogyakarta). Myra
        Diarsi ( Komnas Perempuan Jakarta). Yudi A Tajudin
        (Teater Garasi Yogyakarta).
Lokakarya Penulisan Buku Program Teater dan Tari Yayasan Kelola
15-18 Pebruari 2007 di Cipayung Bogor. Nara Sumber: Nirwan Dewanto
2006: Workshop dan Seminar pada Women Playwright International
Conference (WPIC) 2006. 19-24 Nopember 2006, Taman Ismail
Marzuki Jakarta. Keynote Speaker: Nawal El Saadawi(Mesir) 
2005: Workshop dan Seminar pada Pertemuan Perempuan Di Panggung
Teater Indonesia. 2-6 Agustus 2005,Taman Ismail Marzuki Jakarta
Keynote Speaker: Ratna Sarumpaet.
Lokakarya Manajemen Seni Pertunjukan Yayasan Kelola
14-18 Mei 2005, Lembaga PPM Jakarta. Nara Sumber: Linda Hoemar  

SAMBILAN RUANG - PADANGPANJANG - SUMATERA BARAT


Awalnya Sambilan Ruang adalah ruang diskusi beberapa mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan perkuliahan yang terasa kurang.  Diinsafi oleh: Abdul Hanif, Ega Novia Sari, Rahmad Al Akbar, Agita Muliadi, Fauzan Husni Sulaiman, dan Fitri Noveri. Seiring perjalanan waktu, melewati fase-fase serius dan termaktub oleh keseragaman untuk saling menambahkan warna terhadap ruang yang telah diciptakan, maka pada tanggal 11 November 2011 Sambilan Ruang menyatakan keinginan membentuk komunitas teater dengan maksud mengvisualkan ide-ide kreatif dan seongok teori tentang teater kedalam bentuk artistik pemanggungan secara kongkrit. Keinginan di atas tentunya mempunyai sebuah harapan, agar komunitas yang bergerak secara independen diluar lingkungan akademik mampu menyajikan pertunjukan teater sebagai salahsatu tawaran untuk kemungkinan masyarakat.
Komunitas teater Sambilan Ruang memiliki sebuah keyakinan, bahwa seni pertunjukan teater adalah kesenian yang lahir ditengah masyarakat dan tumbuh bersama masyarakat. Oleh karena itu pertunjukan yang digarap secara konvensional menjadi pilihan bentuk estetik, agar lebih bersifat komunikatif.
Pun begitu, komunitas Sambilan Ruang juga menyadari, bahwa bukan sesuatu yang dinilai haram untuk memainkan karya-karya dengan pilihan estetika garapan non konvensional. Paling tidak hal ini dapat dianggap sebagai rekreasi estetis atau ruang pembelajaran demi memperkaya diri secara individu maupun komunitas dalam dunia pertunjukan teater. Hal diatas senada dengan filosofi yang diambil dari kata sambilan ruang pada Rumah Gadang  yaitu, dimana setiap ruang tidak selalu harus dibatasi dinding. Namun sebuah ketetapan, yang pada akhirnya komunitas Sambilan Ruang hanya salahsatu “ruang  sambilan” dari sekian banyak ruang dalam kehidupan yang belum sempat kami ekspresikan.

Karya yang dipentaskan :
2012. Pagi Bening, karya Jaquen Serafin. Sutradara: Fitri Noveri. Festival Teater Remaja, Taman Budaya Sumatera Barat. Padang. 
2011. Tiga Perempuan, karya: Fia Suswati S.Sn. Sutradara: Fitri Noveri.  Festival Teater Remaja, Pontianak, Kalimantan Barat.
2011. Surat Pada Gubernur, karya: Theode Apstaen. Sutradara: Fitri Noveri Teater Arena ISI Padangpanjang.
2010. Pagi Bening, karya: Jaquen Serafin. Sutradara: Fitri Noveri Festival Teater Remaja. Teater Arena ISI Padangpanjang.
2006. Sang Pewaris karya: Hardian Rajab. Sutradara: Fitri Noveri. Rangkaian Pekan Budaya, Medan Nan Bapaneh Kabupaten Limapuluh Kota.

KATA TARI - PADANGPANJANG - SUMATERA BARAT


Jl. Dr. Abu Hanifah No 17 c. Rt 19. Padangpanjang Timur-Padangpanjang
Email : katatari@gmail.com

KOMUNITAS SENI HITAM-PUTIH - PADANGPANJANG - SUMATERA BARAT




Bermula di Institut Nasional Syafe’i (INS) Kayutanam pada tahun 1993 dengan nama kelompok yaitu Teater Plus INS Kayutanam didirikan oleh Yusril (Katil). Pendidikan di INS Kayutanam, disamping belajar intrakurikuler, siswa juga diajarkan tentang Minat dan Bakat yang disebut kegiatan ekstrakurikuler termasuk di dalamnya teater. Teater Plus yang menjadi embrio komunitas seni HITAM-PUTIH pimpinan Yusril, kemudian hadir dalam percaturan dan dinamika teater di Sumatera bahkan nasional melalui pertunjukan teater seperti Perguruan tahun 1995 di TIM Jakarta, Ring 1996 di taman Budaya Padang, Interne di taman Budaya Bengkulu 1996, Menunggu dalam event Temu Sasterawan Nusantra ke IX dan temu teater Indonesia di Pekan Baru, Hamba-Hamba dalam event yang sama sasterwan Nusantara ke IX.


Setelah beberapa orang siswa yang sudah tamat dari INS Kayutanam yaitu Wendy H.S, Pandu Birowo, Willi Aditya, Afrizal Harun, Kurniasih Zaitun, Nolly Andrianus, Saaduddin dan lain-lain (generasi angkatan 1993,1994,1995) juga beberapa teman Yusril yaitu Almudazir, Alfian Zainal dan Sahrul N, mulai gelisah dengan status Teater Plus INS Kayutanan yang notabene adalah teater siswa yang berada di dalam kampus. Dari beberapa kawan-kawan ini kemudian mengajak Pak Yusril untuk membuat sebuah kelompok teater yang tidak lagi berada di dalam sistem kampus INS Kayutanam. Pada waktu itu, terlintas dalam pikiran Yusril tentang seragam yang diakai oleh siswa dan bendera kampus INS Kayutanam. Maka, ia berkesimpulan bagaimana nama kelompok ini adalah komunitas seni HITAM-PUTIH. Kawan-kawan yang hadir ketika itu sangat sepakat dan mendukung hadirya komunitas baru ini.

Pada tanggal 31 Oktober 1997, Teater Plus INS kayu Tanam berubah nama menjadi komunitas seni HITAM-PUTIH. komunitas seni HITAM-PUTIH, dikukuhkan sebagai salah satu kelompok independen yang bergerak dalam dunia teater di Sumatera Barat dengan motto yang menjadi komitmen komunitas yaitu : Sebuah keinginan untuk berjelas-jelas Untuk tidak menghitamkan yang putih Dan memutihkan yang hitam.

Semenjak tahun 1998 sampai dengan sekarang, komunitas seni HITAM-PUTIH hadir dalam setiap event lokal maupun nasional, seperti Pentas Monolog Dewan Kesenian Jakarta, Pentas teater dalam event Pusat Bahasa Jakarta, Pentas Seni Dewan Kesenian Sumatera Barat, Jakarta Art Festival (JakArt), Pekan Apresiasi Teater (PAT), Hibah Seni karya Inovatif Yayasan Kelola Jakarta dan lain-lain.
 
Tahun 2003, merupakan awal komunitas seni HITAM-PUTIH melakukan kerja sama dalam pemutaran film dengan pihak Jiffest dan sreenDoc! Traveling. Dua kelompok ini telah mempercayakan kepada komunitas seni HITAM-PUTIH sebagai Local Partner dalam setiap pelaksanaan pemutaran film dari tahun 2003, sampai sekarang. Tahun 2008 komunitas seni HITAM-PUTIH kembali dipercaya untuk menjadi Local Partner dalam Roadshow eagle awards & screenDocs! Traveling.

Semenjak konsentrasi komunitas seni HITAM-PUTIH bergerak dalam dua program yaitu teater dan film. Maka seluruh anggota yang berada dalam komunitas sepakat bahwa komunitas seni HITAM-PUTIH sebagai theatre and film community (komunitas yang bergerak dalam dunia teater dan film).

BATAHI MIME THEATRE - PADANGPANJANG - SUMATERA BARAT


BATAHI MIME THEATRE

BATAHI MIME THEATRE merupakan kelompok anak muda yang memainkan repertoar-repertoar mime dijalanan (street mime) sejak tahun 2006. Dimana pementasan dilakukan diberbagai sudut-sudut jalan, mall dan pasar yang dipenuhi pengunjung. Tahun 2009 tepatnya di bulan September kelompok ini mulai serius mementaskan beberapa nomor karya menggunakan cerita-cerita bersumber dari dongeng, kaba dan sejarah (lokal) didalam gedung-gedung pertunjukan. Dan sejak saat itu pementasan-pementasannya mendapat perhatian dari kalangan pengamat baik dari segi cerita yang diangkat maupun bentuk pertunjukan yang merupakan penggabungan mime dengan gerak teater. Hingga kelompok ini pun berubah nama menjadi BATAHI MIME THEATRE.

 
BATAHI MIME THEATRE secara organisasi dapat dikatakan belum  ideal karena manajemen organisasi dan pendanaan yang masih bertumpu pada perorangan, donatur yang tidak tetap. Namun demikian kelompok ini terus bertahan sambil menghimpun kekuatan agar tetap eksis dalam roda seni pertunjukan Indonesia.

PANGGUNG PUBLIK SUMATERA MENJAMU PENONTON DIRUANG PUBLIK “ WORLD THEATRE DAY 2012 “

26-27 Maret 2012



Pertumbuhan teater di Sumatera Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya dalama lima tahun terakhir tidak lepas dari sumbangsih kelompok maupun seniman yang berdomisili di Padangpanjang. Kelompok maupun seniman teater ini telah ikut mengharumkan nama perteateran nasional. Sayangnya untuk kota Padangpanjang sendiri keberadaan mereka belum terasa ‘akrab’ di masyarakat. Untuk itulah dalam satu diskusi antara sutradara teater dan seniman bersepakat kerja bersama mengenalkan teater baik secara bentuk, genre, style teater maupun senimannya kehadapan masyarakat (publik) di Padangpanjang.

Pertemuan sesama penggiat teater telah dilakukan di sekretariat Teater Sakata Padangpanjang,  Jl. Soekarno - Hatta No. 62 Bukit  Surungan, Padangpanjang pada tanggal, 29 Desember 2011 dan 4 Januari 2012 yang dihadiri oleh Komunitas Seni Hitam Putih, Komunitas Seni Kuflet, Teater Plong, Sembilan Ruang, Kelompok Pematang, Katatari, Batahimimetheatre dan Teater Sakata sebagai tuan rumah. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan antara lain: setiap kelompok mengirimkan utusannya untuk duduk di kepanitiaan dan memiliki tanggung jawab untuk mensukseskkan kegiatan yang sedang dirancang.

Kegiatan yang dianggap cocok untuk melaksanakan iven ini adalah Hari Peringatan Teater Sedunia (WORLD THEATRE DAY) yang jatuh pada tanggal, 27 Maret 2012, yang kemudian diberi tema “Menjamu Penonton diruang Publik” dengan judul publikasi “Panggung Publik Sumatera”. Lokasi acara yang direncanakan adalah: tambang perkapuran Bukit Tui (Bancalaweh), Stasiun Kereta Api(Silaing) dan Pasar Padangpanjang.

Kemudian pertunjukan yang akan ditampilkan adalah: Monolog, Mime, Teater Modern, Teater Tradisi, dan Teater Kontemporer. Selanjutnya acara dilanjutkan oleh sarasehan teater dengan mengundang pembicara: Halim HD (pengamat teater nasional) Solo. Thompson HS (penggiat teater) Medan dan Yusrizal KW (wartawan budaya padang). 

Harapannya dari kegiatan ini masyarakat Padangpanjang dapat mengenal lebih jauh pentas seni teater baik secara bentuk maupun senimannya sebagai ruang silaturahmi sehingga perkembangan teater di kota Padangpanjang menjadi basis kekuatan teater di Sumatera.


PANITIA
PANGGUNG PUBLIK SUMATERA